Menjadi Matamu
Aku sangat suka membayangkan menjadi matamu.
Mengetahui apa saja yang ingin dan tak ingin kau lihat.
Belajar bagaimana caramu memandang sesuatu.
Mengetahui apa saja warna yang kau suka.
Sesekali merasakan bagaimana caramu bersedih.
Bagaimana caramu agar tetap terlihat kuat.
Aku ingin memahami bagaimana rasanya menjadi matamu.
Lalu mengerti apa yang kau rasakan saat menatapku.
Seketika langsung memahami betul setiap kata dan kalimat di tiap baitnya. Kemudian tersenyum. Belum pernah semelankolis ini membaca sebuah postingan kalimat yang benar-benar syahdu dan merasuk ke dalam sukma. Memang betul, saya ini bukan tipikal 'cah cinta'. Tapi puisi tersebut serasa mewakili perasaan hati saya kepada seseorang yang memang sudah saya kagumi sejak lama. Bukan kagum sebenarnya, lebih mirip pada perasaan jatuh cinta. Namun lagi-lagi belum mampu terucap. Meski begitu, biarlah itu menjadi urusan saya dengan Tuhan.
Dan benar kata orang, jatuh cinta, sejuta rasanya. Ya, memang benar. Dan hingga kini dan nanti, saya masih sangat nyaman dengan ketidakberanian saya.
Berada jauh di belakang pundak Anda, melihat dan mengamati apa yang Anda lakukan hingga sedikit berharap Anda dapat melemparkan simpulan senyum kepada saya.
Mr.R!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar