Bila Saja(Ku) Ini Rasamu



Sebenarnya sudah ingin menuliskannya sejak kemarin. Tapi baru kesampaiannya sekarang. Apa boleh buat karena keterbatasan saya dalam hal kuota dan tenaga. Meski begitu, posting-an saya ini juga nggak ada pengaruhnya mau ditulis kemarin, sekarang, ataupun kapan-kapan. Ini cuma hasil kecil yang didapat dari renungan iseng-iseng di tengah malam. Maklumlah, saya tipikal orang yang belum pandai mengatur jam tidur. Dan mungkin juga karena terlampau males mengerjakan sesuatu yang terlalu serius di tengah malam jadinya saya selo banget anaknya. 

Sempat heran dan bingung dengan diri saya sendiri. Seperti bukan saya banget pada saat itu. Tepatnya sekitar pukul 03.56 waktu menjelang subuh. Entah ada angin apa, tiba-tiba saya membuka aplikasi note di smartphone saya dan menuliskan rentetan kata yang tersusun dalam barisan kalimat. Tidak terlalu panjang. Namun setelah selesai menuliskannya, lantas saya membacanya. Cukup dalam ternyata sajak yang saya buat secara spontan ini.

Ajaib memang. Dalam benak saya ketika menuliskannya hanya terlintas satu nama yang masih sama dengan sambatan-sambatan lucu dan menarik di beberapa media sosial yang saya punya. Rasanya ingin tertawa. Setelah selesai menuliskannya, saya merasa sedikit lega dengan perasaan saya. Meski hal itu tak cukup membantu kegundahan hati saya. Cie. Bukannya mau sok puitis atau macak pujangga versi perempuan. Mungkin hanya itu yang saat ini bisa dilakukan untuk mengekspresikan tiap kerinduan saya kepada seseorang yang sangat jauh. Jauh tak hanya berarti jarak. Jauh biasa diartikan dengan banyak makna. Jauh yang masih belum memiliki kekuatan. Jauh yang masih mempercayai ketidakmungkinan. Dan jauh yang belum mampu terselesaikan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar