berhenti sejenak pun sulit rasanya
memeliharanya dalam pejaman mata
hingga kuterlelap
terbius bersama bayangan dekapannya
biarlah anganku berkreasi dalam mimpi
memupuknya sampai matahari nampak bersinar di pagi hari
agar biasnya mampu mengobati relung hati
yang seringnya rindu pada sebuah fantasi.
anka.
Masih sama dengan sebelumnya, ungkapan kegelisahan saya tentang sebuah rindu yang seringnya terbatasi oleh khayalan - fantasi dan amat jauh dari realitasnya. POW!
Jadi kira-kira begitulah ya.
Selamat menikmati fantasi dan tetap mawas diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar