fantasi.

imajinasiku masih tentang kamu
berhenti sejenak pun sulit rasanya 

memeliharanya dalam pejaman mata
hingga kuterlelap 
terbius bersama bayangan dekapannya

biarlah anganku berkreasi dalam mimpi
memupuknya sampai matahari nampak bersinar di pagi hari

agar biasnya mampu mengobati relung hati
yang seringnya rindu pada sebuah fantasi. 

anka. 

Sedang mengerjakan beberapa revisian tadi siang, kemudian tiba-tiba menemukan kembali hasrat untuk menuangkan sedikit kata-kata berbuah sajak yang banyak absurd-nya ini. Agaknya sangat melenceng dari fokus kegiatan yang saya lakukan malam ini. Dari berusaha mendapatkan pemahaman tentang teori skripsi saya yang menyangkut analisis wacana kritis atau dibahasakan Critical Discourse Analysis (CDA) supaya terbaca lebih keren dan ilmiah banget anaknya. 
Masih sama dengan sebelumnya, ungkapan kegelisahan saya tentang sebuah rindu yang seringnya terbatasi oleh khayalan - fantasi dan amat jauh dari realitasnya. POW!
Jadi kira-kira begitulah ya.

Selamat menikmati fantasi dan tetap mawas diri. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar